Hari kedua di Amsterdam, aku berkunjung ke arah selatan kota. Tempat pertama yang aku kunjungi adalah Bloemen Markt. Jadi, di kawasan ini, semua pedangan menjual bunga khas Belanda yaitu bunga tulip. Dikarenakan bukan musimnya untuk menanam bunga, jadi mereka hanya menjual bibitnya saja. Bunga tulip warna warni yang dibuat dari kayupun sudah cukup membuat aku terkesan karena cantik sekaliii! Selain itu banyak juga sendal-sendal kayu khas Belanda. Ganja di sini sudah legal selain bibit bunga tulip, mereka juga menjual bibit ganja. Aku mengunjungi satu toko, yang semua makanannya terbuat dari ganja, sampai permen karetpu ada! Tapi, penjualnya bilang itu cuma berupa herbal bukan seutuhnya ganja, makannya harganya murah-murah, kalo ganja seutuhnya sekitar 20€ tapi entah segimana. Deretan penjual tulip ini tertata rapi di sebelah kanan dan di sebelah kiri jalan banyak banget yang jual makanan Indonesia , tapi tetep aja ga ada rumah makan padang atau warung tegal. So sad.
Lanjut ke tempat selanjutnya, Vondelpark. Vondelpark ini merupakan salah satu taman kota dengan luas 47 ha. Sama seperti umumnya taman/ruang terbuka di Eropa, orang-orang bisa menghabiskan waktu untuk berolahraga, membaca buku, berjemur atau sekedar jalan jalan karena lingkungannya yang hijau rimbun oleh pepohonan dan danau danau yang tertata rapi juga bersih. Sayangnya aku dateng waktu musim gugur jadi dingin banget kalau musim panas pasti lebih gemütlich.
Tidak jauh dari Vondelpark, kita bisa mengunjungi Rijkmuseum. Salah satu tulisan ' i amsterdam ' bisa kita temui di sini.
Rijkmuseum ini merupakan museum seni dan sejarah di Amsterdam. Untuk tiketnya seharga 17,50€/orang, bisa dibeli on the spot atau online. Tampak depan Rijkmuseum ini sudah terlihat sangat gagah dan tipikal bangunan Kolonial dengan warna merah bata serta ukiran yang tidak terlalu rumit namu terlihat mewah. Di halaman belakang Rijkmuseum terdapat tulisan 'i amsterdam' berwarna merah dan putih, kemudian taman hijau yang supeeeeeeeeer luassssssssss! Ditambah lagi air mancur dan kolam panjang buatan membuat taman Rijkmuseum semakin cantik!
Tidak jauh dari Rijkmuseum, terdapat Van Gogh Museum dengan harga tiket yang tidak jauh dari harga Rijkmuseum. Serta terdapar Stedelijk Museum dan satu bangunan untuk konser yaitu Concertgebouw.
Taman yang super luas, bersih dan rapi, serta terdapat beberapa bangku, membuat banyak orang betah menghabiskan waktu di taman ini. Kemudian aku sadar, mungkin ini tujuan Pak Ridwan Kamil membangun banyak ruang terbuka, karena emang menghabiskan banyak waktu buat baca, olahraga, ketemu orang-orang di ruang terbuka itu lebih nyaman! Karena jauh dari polusi kendaraan dan bikin relax aja rasanya. Ya tapi memang perlu dijaga banget, karena biasanya kalo di kita banyak penjual dan kurangnya sadar diri ngejaga kebersihan lingkungan jadi banyak sampah di mana-mana. Atau tamannya di rusak jadi ga cantik lagi. Atau suka ada aja yang tempatnya dipake yang ga sesuai semestinya. Misalnya, mesum. Hahaha. Ya semoga masyarakat kita lama lama juga mentalnya semakin bagus ya. Amin
Selesai foto- foto, aku balik lagi ke dam square buat liat lagi atraksi burung merpati. Tapi hari ini di dam square penuh banget laki laki kaya mau demo gitu. Setelah beberapa lama nunggu, ternyata kaya arak arakan orang Turki ngelilingin kota Amsterdam, tapi entah acara apa haha pokonya seru semuanya jalan bareng bareng terus nyanyi lagu kebangsaan Turki (kayanya sih) (ngasal).Karena aa aanya serem serem jadi kesannya kaya bukan lagi karnaval, kaya mau berantem haha.
Sampai hostel, langsung packing, besok pagi udah harus checkout dan pulang sekitar jam 13.00, gamau lagi ngulang kebodohan, jam 10.00 udah cabs dari hostel.
Seruuuuu seru banget di Amsterdam, meskipun awalnya gamau karena cuma bangunan bangunan lagi, gamau karena pengennya ke Barcelona, meskipun memang bener adanya bangunan-bangunan,tapi sukaaaaa! Bangunannya klasik banget! Dan solotrip ternyata emang bikin bener bener nikmatin perjalanan.
Semua orang sini bilang Amsterdam cantik, ich stimme Ihnen zu!