Tuesday, October 15, 2019

Ittinerary Belitung 3D2N - Nyelow Banget Ga Ada Obat

Celebrity on vacation with Nicolas Wilmy  kali ini memilih Belitung sebagai tujuan impulsive kami. Sangat impulsive karena ditengah nonton konser tiba tiba cek tiket pesawat ke Bandara Tanjung Pandan kemudian langsung ajak Nico yang  ditengah kemacetan Bandung- tiba tiba aku minta dia buat ikut ke Belitung. Prinsip Happy Go Lucky yang terlalu YOLO YOLO ini, akhirnya membuat kami membooking tiket pesawat padahal kami dalam keadaan rariweuh.
Minimnya pengetahuan karena ga pernah flight dari Jakarta, bikin aku pergi nyubuh banget dari Bandung dan berakhir tidur di musola karena nunggu pesawat pagi, padahal cuma mau ke Belitung doang bukan mau umroh atuh beb meuni tanginas.
Flight pagi dari Jakarta bareng Nico pake Sriwijaya Air dan tiba di Bandara Tanjung Pandan  langsung disambut Mas Ridho , yang awalnya aku coba kontak ke salah satu agent trip tapi slowwww respon akhirnya kontak langsung guidenya dari salah satu temenku yang pernah ke Belitung juga. Waktu itu kami pergi bulan Februari, seperti biasa pergi ke pantai bulan Desember – Maret itu riskan hujan, temenku waktu bulan Januari itu akhirnya ga pergi kemana mana karena hujan, untungnya waktu kami di Belitung cuaca cerah ceria. 
Setelah dijemput, kita langsung menuju tempat makan yang aku lupa lagi namanya karena tulisan dibuat 1,5 tahun kemudian hahahaha (ga perlu haha haha sih sebenernya) di situ kita dijamu dengan makanan khas Belitung, Mie Bangka dan ditawarin minumnya es jeruk atau es susu kopi khas Bangka. Itu kan pilihan yah sebenernya tapi kami pilih dua duanya, dannnnnnnnn es susu kopi tong djie nya endeeeusss parahhhhhhhhhh sampe ga bisa deskripsiin karena ga bisa berkata apa-apa. Tapi dari situlah mulanya aku jadi suka ngupi ngupi.
Beres makan, kita langsung ke replika SD Muhamadiyah yang dipake syuting film Laskar Pelangi, di sana kebetulan banyak anak anak kecil sekitar kelas 1-4 SD lah yang lagi libur. Langsung lah jiwa ibu-ibuku bergejolak, aku langsung bikin kuis cerdas cermat dan anak anaknya sangat cermat! Happy akuuu melihat adik adik penerus bangsa jago hitungannya dan dilanjut dengan Bapak Nicolas yang jadi guru penjaskes berdasarkan otot yang dia punya bukan karena suka malakin 20ribu kalo kamu tidak renang tapi ingin dapat nilai. Terlalu lama belajar itu tidaklah baik, maka kamipun main ucing 25 di pelataran sekolah.Sumpah panas banget dan itu pasir pantai lari lari di situ udah kaya Tsubatsa Ozora lagi latihan lari mau pertandingan , berat banget tapi happy kaya udah lama banget ga main kaya gitu sampe aku naik naik pohon sama ade ade ini dan makan buah buah dari pohon yang ga jelas itu buah apaan yang penting blend with local ceunah.

Anak-anakku ternyata bukan anakku
Lanjut ke destinasi selanjutnya, kami mengunjungi Rumah Keong atau Dermaga Kirana di atas danau  bekas galian tambang Belitung, oiya penghasilan utama terbesar di Pulau Belitung ini adalah timah, jadi banyak lahan yang terlihat seperti danau yang dulunya dipakai untuk penggalian timah. Aku tanya ke Mas Ridho ini selain timah apalagi penghasilan utama warga Belitung adalah pariwisata, perkebunan dan warisan orang tua… Ya baik….
 
Danau Kaolin, salah satu tempat penggalian timah

Di sini terdapat tiga bangunan dari rotan yang berbentuk seperti cangkang keong dan dalamnya dibuat kosong untuk spot foto foto wisatawan.Keong tanpa rumah, mungkin KPRnya belum lunas. 
Rumah Keong
Destinasi selanjutnya salah satu destinasi yang sangat aku sukai pake banget, yaitu museum Andrea Hirata. Sebenernya ini ga masuk paket trip atau opsional, harga tiketnya cuma 50 ribu rupiah sudah termasuk kopi dan buku panduan museum Andrea Hirata.

 
Depan Rumah


For your information paket open trip ke Belitung sekitar Rp.850.000- Rp.1000.000/pax exclude tiket pesawat & tiket museum Andrea Hirata. Tapi karena waktu aku sama Nico lagi kosong opentripnya jadi kami ambil private trip sekitar Rp.1.500.000- Rp.2.000.000/pax.Kembali ke museum, museumnya lucu banget geng karena warna warni dan banyak informasi mengenai karya karya Andrea Hirata dan beberapa penulis dunia. Museumnya berbentuk rumah, jadi kaya ada dari pintu masuk , ruang tamu, ruang tengah , dan halaman belakang. Gumussshhhhhhh.
Referensi Buku



Halaman Belakang
Setelah itu kami lanjut cari pantai untuk sunsetan dengan muka yang sudah sangat kucel (inget banget itu sama sama lagi galau - kucel muka lebih terpapar nyata karena dukungan broken inside) dan lanjut pulang ke hotel. Liburan bareng Nico ada aja ulahnya si kasep teh. Jadi doi solat tapi pake singlet. Mau ketawa tapi dosa. Masih untung pake singlet ga cuma pake sarung terus atasnya roti sobek yang bertengger di perutnya.
***
Hari kedua lanjut full mantai. Sebelumnya riweuh bawa properti baju buat ganti karena pasti mijah jibrug. Destinasi pertama kita ke Pulau Lengkuas. Kalo temen-temen suka liat foto foto trip ke Belitung ada mercusuarnya, nah di Pulau Lengkuas inilah mercusuar ini berada. Kita diperbolehkan buat naik sampai lantai 10 untuk lihat Pulau Lengkuas dari atas. Suara di dalem mercusuar kan menggema banget ya, abis aku sama Nico teriak- teriak nama kita setelah selesai menggema langsung ada orang batuk dan menggema, meuni reuwas siah. Unexpected.

Tiduran di bawah pohon
Di Pulau Lengkuas, kita bisa tiduran di bawah pohon kelapa yang rindang sambil minum es kelapa. Ada kios kios kecil yang jual makanan dan jangan lupa beli indomie. Kami santai santai sambil tiduran di bawah pohon kelapa, sambil angin sepoy sepoy, sambil denger lagu, denger suara deburan ombak, sambil baca lebih seringnya merem, tiba tiba senyum sendiri, kerasa ringan aja gitu kepala dan hatinya, makin gede kalo liburan bukan pengen ngungjungin banyak destinasinya, tapi lebih ke pengen dapet mangpaatna yen kalo liburan buat refresh mind gitudeh. Hawa liburan banget pokonya hawa hawa kaya waktu di Florida tea gening. Terus Nico bilang “ Ghe kita santai santai selow nikmatin gini, ga inget apa ya uang kita cuma ada 100ribu berdua buat sampe pulang?” HAHHAHHAHA makan tuh yolo yolo. Gara gara liburan impulsive ga ngitung ini itu, taunya uang kita abis tengah jalan. Terus ga aku jawab cuma smile aja, kata Caesar juga “ keep smile”. Sambil senyum tegar, lama lama makin kedengeran suara - suara bocah, kita kan tiduran di pinggir pantai gitukan ya,terus liat ke arah bocah-bocah itu, lah mereka di antara pinggir pantai sama air pantai lagi jongkok dan ngeden. Mbuh ah lagi mpup atau lagi pipis, ambience Florida tiba-tiba pudar begitu saja….


Inget scene di film Laskar Pelangi yang bocah – bocahnya lari lari di pantai dan ada batu gede gede sealaihum gambreng? Nah tempat tersebut adanya di Tanjung Tinggi.Keren banget sih batu-batu kokoh menjulang tinggi diatas laut. Konon katanya, batu batu ini zaman dulu kala banyak banget dan lebih besar dan ga pisah pisah kaya sekarang, karena seiring berjalannya waktu tergerus ombak, air dan cuaca akhirnya bentuknya seperti yang bisa diliat saat ini. Tipe tipe pantai di pulau Sumatera yang pernah aku kunjungin itu berbatu besar dan kurang untuk snorkeling tapi sangat indah buat pemandangan mata yang ga biasa. Magficient gitu batu-batu gede ini sumpah!
Aku melebur seperti batu


Jangan Lupa Foto Ala- Ala

Setelah mantai kita lanjut makan dan siap siap packing untuk pulang besok pagi. Tidak lupa pinjem uang sama temen buat beli kopi kongdjie yang sangat sayang untuk dilewati.

Belitung, pulau yang indah untuk dikungjungi apalagi yang suka foto-foto.Tipe pulau dan pantai yang tenang dan cukup terjangkau.
Worth enough to visit guys :D





No comments:

Post a Comment