Sunday, December 25, 2016
Coming Home After Living Abroad
Berkumpul lagi bersama keluarga merupakan hal utama yang saya nanti-nantikan, namun ternyata, tidak seindah yang saya bayangkan. Kadang saya merasa berdosa "yakali ketemu orang tua bukannya seneng malah galau ga karuan." Bukan saya tidak senang pulang ke rumah, tapi ada satu perasaan dimana hati saya belum menerima bahwa saya harus pulang. Entah kenapa semua terasa sangat salah dan meresahkan.
Keluarga, keadaan sekitar, teman-teman semuanya masih tetap sama, kemudian saya menyadari, yang berubah adalah saya.
Cara berfikir, cara pola hidup, cara memandang sesuatu, sifat dan kebiasaan orang sekitar, keadaan sekitar, benar-benar jadi hal yang selalu meresahkan. Ditambah saya mulai mencari pekerjaan kesana kemari, tidak ada kegiatan yang teratur, hanya menambah frustasi. Hubungan romansa yang diperjuangkan, namun ternyata tak berbuah hasil , membuat penyesalan semakin memuncak.Saya berubah tapi saya tau, saya tidak boleh tinggi hati. Ini hanya merupakan masa transisi, hanya perasaan yang belum menerima, hanya perasaan sesaat.
Saya percaya, bagaimana seseorang akan tenang atau tidak menjalani hidupnya adalah tergantung pola pikirnya. Maka, saya terus meyakini, keputusan yang saya ambil adalah hal yang saya selalu yakini pada saat itu, istilahnya seperti yang Ted Mosby katakan: the eggs already broken, let's make ommelete out of it, so aku terus meyakini keputusan aku dan menjalani dengan sebaik-baiknya.
Beberapa hal yang kemudian dapat saya ambil hikmahnya adalah, ketika kamu menjalani kehidupan di suatu tempat, ketika kamu menjalani peran baru di tempat baru, ketika kamu telah melepaskan atau meninggalkan segala hal untuk kehidupan yang baru, ketika kamu melangkah ke depan, "Don't looking back, you're not going that way!", jalani kehidupan kamu sebaik baiknya di situ , saat itu! jangan terus berfikir apa yang akan kamu lakukan di masa mendatang di tempat yang berbeda, jangan terus berfikir apa yang akan kamu lakukan di masa mendatang dengan peran yang berbeda, jangan terus berfikir apa yang akan kamu lakukan dengan orang orang yang akan kamu temui di masa mendatang, sehingga kamu tidak benar-benar menikmati masa yang sedang kamu lakukan saat ini. kamu akan kehilangan banyak momen banyak kesempatan yang tepat ada di depan mata, livin and enjoy your life kemudian jadi mantra sakti untuk saya sampai saat ini. Merencanakan masa depan memang perlu, tapi tidak perlu terlalu mengkhawatirkannya.
Punya kerjaan yang sibuk, di perusahaan yang udah bagus, gaji yang cukup untuk sendiri, dikabulkan oleh Allah S.W.T , namanya juga ghea ga suka bersyukur haha tetep aja semua udah sesuai rencana waktu pulang masih aja ngedumel. Padahal kerjaan bisa diselesaikan, orang-orang sekitar juga baik, tapi teteeeep aja ada yang dikeluhkan. Sampai akhirnya sharing sama temen-temen sebaya, dan memang bukan cuma saya yang ngerasain kaya gini, atau bisa dibilang quartal life crisis. Ngerasa segala hal ga pas, ya kerjaan, ya pasangan, ya lingkungan, ya masa depan, semua kerasa riskan. Sampai akhirnya saya baca- baca gejala riskan yang tak berkungjung ini, dan nemuin memang wajar di umur segini kita ngerasa banyak hal yang bikin resah. Memang umur 20-30 itu masa transisi manusia, dari yang biasanya hanya disibukkan dengan kegiatan sekolah atau perkuliahan kemudian datang tanggung jawab tanggung jawab lain yang sudah mulai harus ditempuh. Kehidupan "yang sebenarnya" , kehidupan yang kelak akan kita nikmati tergantung apa yang sedang kita tanam di umur segini, keputusan-keputusan besar yang kita ambil yang menghasilkan hal besar pula, pikiran-pikiran beranjak dewasa yang membuat kita berfikir apakah orang sekitar kita mendukung untuk mencapai cita cita kita ataukah menghambat, cita cita yang belum terealisasikan berbentur dengan umur, kerjaan, kenutuhan, antara cita cita dan realita, semakin banyak hal yang difikirkan semakin banyak pertimbangan semakin banyak pula keresahan.
Sampai detik inipun , saya masih merasa banyak hal yang meresahkan. tentang cita-cita mengembara ke seluruh dunia, tentang pekerjaan di masa depan, tentang pasangan yang selalu berujung tak indah haha, banyak hal yang tidak akan ada habisnya, tapi satu hal yang saya masih terus yakini setelah pengalaman kemarin, kalau saya hanya perlu menjalani kehidupan yang ada di depan mata saya sebaik baiknya , tidak perlu riskan, selama hati saya tidak jauh dari Tuhan, say atau karena terlalu banyak berfikir tentang dunia maka dari itu tidak ada habisnya, maka yang selalu saya yakini dan lakukan sekarang adalah do the best and let God do the rest!
Untuk siapa saja yang sedang mengalami hal yang serupa dengan saya, jangan khawatir, kamu ga sendirian, hampir semua orang di umur kita ngerasain yang sama, kita cuma butuh waktu buat jalanin semuanya, buat membuat semuanya jadi stabil dan baik baik saja, cari suatu hal yang bikin kamu tetap dalam pikiran yang tenang dan tetep bisa merencanakan hal apa yang akan kamu lakukan, sabar... suatu hal yangbesar memerlukan proses dan tidak instan, jangan menyerah! kamu hampir sampai pada tujuan!jatuh tujuh kali berdiri delapan kali! What you belive , it infect the mind!
Selamat berjuang!
Saturday, February 13, 2016
#3rd lesson living abroad
Tinggal di luar negeri tidak selalu seindah foto yang selalu di lihat. Ada perjuangan lahiriah dan batiniah yang harus dipatri dalam diri. Tapi, buat aku pengalaman jauh dari orang tua, temen-temen, dengan perbedaan budaya yang signifikan, bener-bener sesuatu pelajaran yang berharga dan patut dicoba yang tidak akan aku alami kalo aku tetep tinggal di Bandung.
Meskipun hanya satu tahun, tapi banyak hal positif yang aku resapi dan berharap masih terus ada dalam diri sampai kapanpun.
Terbiasa melihat dan merasa segala sesuatu bebas didapatkan, tidak banyak aturan, tidak banyak waktu terjadwal untuk melakukan suatu hal, skeptik pada orang baru, kebiasaan berurusan dengan orang yang tidak tepat waktu, banyak waktu yang dipakai tidak produktif, melakukan hal yang sama tanpa menambah sesuatu ilmu yang baru, tidak peka dan tidak detail dengan keadaan sekitar, banyak hal yang tak terungkap karna tidak mungkin diutarakan -jika kamu masih ingin punya teman- , kurangnya menghargai , kurang ramah pada sekitar , kurangnya bersatu dan melebur dengan keadaan sekitar, sempitnya cara pandang, kurangnya wawasan, kurangnya toleransi , dan banyak hal yang aku sampai sekarang tidak tau sama sekali. where i've been?
Lebih kurang kebiasaan-kebiasaan aku di atas berubah ke arah yang lebih baik karena kondisi sekitar yang mendukung dan berperilaku akan kebalikan dari kebiasaan aku sebelumnya. Lingkungan, memang benar-benar mempengaruhi kehidupan aku (terlebih karena aku orang yang mudah terpengaruhi dan tidak kuat pendirian.lol)
Bisa dibayangkan kan gimana rasanya kamu tinggal di tempat baru dan akhirnya kamu ngerasa diri kamu bener bener berubah ke arah yang lebih baik?rasanya.... lebih baik dirasakan sendiri :)
Untuk berubahpun bukan hal yang mudah, gampang dan cepat. Seperti biasa semua perlu proses, hati yang lapang dada ketika menerima hardikan, hati yang besar ketika harus menerima semua keadaan tidak seperti biasanya, pikiran dan perilaku yang mau tidak mau harus menyesuaikan, otak dipaksa berpikir lebih agar mencari jalan keluar, mood yang dipaksakan harus selalu bagus karna kalo tidak sangat berpengaruh pada pekerjaan, kejengkelan hati saat terkendala bahasa, kemandirian yang sangat diperlukan karna kita hanya bisa bergantung pada Tuhan tak ada keluarga dan sanak saudara sebagai sandaran, lelahnya badan karna kita harus berjuang untuk sesuap roti yang kadang dikonversikan bisa membeli satu porsi nasi lezat beserta lauk pauknya, menggali banyak ilmu baru jika mau ikut terlibat dalam suatu pembicaraan, disaat semua udah kerasa sangat lelah dan muak yang bisa kamu lakukan cuma bertahan dan bener bener berjuang buat ngumpulin semangat esok hari,selalu mempersiapkan segala sesuatu semisal waktu jika waktu dan kegiatanmu ingin sesuai rencana, memperlakukan orang dengan baik karena itu cerminan diri kamu bukan karena orang lain patut mendaptkan perlakuanmu, pada akhirnya kita akan bersyukur dengan apa dan siapa yang kita punya.
Ada harga tersendiri yang harus dibayar untuk sesuatu yang berharga. Ketika kita ingin mendapatkan sesuatu yang belum pernah kita lakukan sebelumnya, maka kitapun harus melakukan sesuatu yang belum pernah kita lakukan sebelumnya.
Bertemu banyak orang, saling berbagi pengalaman, ilmu, wawasan, bikin aku sadar, selama ini aku ga tau apa apa dan belum kemana mana.
Bertemu banyak orang dengan segala perlakuannya, bikin aku sadar, orang baik selalu punya tempat tersendiri di hati orang yang ditemuinya.
Semakin aku sering pergi, semakin aku sadar, aku ga boleh berhenti.
Semakin aku sadar, ga ada hal yang ga mungkin digapai kalau memang kita usaha, berdoa, percaya, tidak pantang menyerah dan rezeki.
Kita cuma perlu keluar dari box kita untuk melihat dan merasakan masih banyak hal yang harus kita lihat dan kita lakukan, sangat banyak!
Terimakasih Jerman, untuk satu tahun yang semoga terpatri untuk selamanya.
Sampai jumpa kota dan negara lainnya.
Ga sabar dapet ilmu dan pengalaman baru dari tempat dan orang orang baru ! ;)
welcome to new life, ghea!
Thursday, February 11, 2016
Jerman-Jerman Men! #Hamburg
Kota terakhir yang kita kunjungi adalah Hamburg! Dengan sisa tenaga, uang, dan tawa halah. Di Hamburg beruntungnya kita ada temen yaitu Ceceu yang udah beberapa taun tinggal di sini, untuk makan dan tidur sudah aman! Makasih Ceu!
Perjalanan yang nyita tenaga banget bikin kita males keluar rumah, tengah hari akhirnya kita memutuskan mengunjungi Hamburg Rathaus atau kalo di kita kantor balai kota nya lah. Rathaus Hamburg ini cukup megah seperti bangunan Rathaus biasanya, kita bisa berkunjung ke dalem Rathausnya, yang paling aku suka bagian tangga menuju lantai dua, kaya di film film kerajaan haha terus di halaman belakangnya terdapat patung tepat di tengah taman yang dikelilingi Rathaus ini.
Hamburg terkenal dengan pelabuhan terbesar di Jerman, jadi banyak macam makanan laut bisa kita jumpai di sini. Beda dengan negara Indonesia yang dikelilingi lautan, jadi sangat mudah membeli makanan laut, sedangkan di Jerman jangankan untuk ikan dan daging, untuk sayuran dan buah-buahanpun banyak harus membeli dari negara lain.
Akhirnya kita memutuskan untuk keliling pelabuhan dengan menggunakan feri, jika kalian sudah memilki tiket transport untuk sbahn/term/bus, tiket tsb bisa digunakan juga saat kalian ingin berkeliling menggunakan feri. Sekitar setengah - satu jam kita berkeliling dengan disuguhi pemandangan kota Hamburg. Di sisi kanan gedung-gedung berjejer rapi dan di sebelah kiri mulai dari feri,kapal nelayan dan perahu perahu kecil lainnya ikut berlayar. Angin kencang tak terelakkan lagi ditambah musim dingin ditambah daerah pelabuhan (yang notabenenya pasti dingin) lengkap sudah kedinginan kita haha.
Tujuan terakhir kita adalah lorong bawah tanah. Jadi, di lorong bawah tanah ini kita bisa menyebrang tapiiiii yang bikin beda adalah di atas kita bukan tanah melainkan air yang tadi kita keliling pake feri. Jalur ini bukan hanya untuk pejalan kaki melainkan untuk pengguna sepeda dan juga kendaraan bermotor, tujuannya untuk memudahkan mobilitas masyarakat untuk pergi ke daerah di sebrang sana mungkin karena pake feri tidak selalu cepat atau waktunya harus selalu disesuaikan. Keren kannn!!!
Pukul 17.00 sudah mulai gelap dikarenakan musim dingin terangnya lebih sebentar. Kamipun bergegas ke Hauptbhanhof mengambil alat tempur (halah) dan siap siap pulang ke Munich.
Lima hari tiga kota udah macem tour band aja, pagi di kota mana malem udah pergi ke kota mana. Satu negara, beda kota, beda juga kesannya. Makin sering jalan makin penasaran sama tempat lain dan makin tau kalo aku ga banyak tau tentang banyak hal dan makin bikin tambah pengen banyak pergi pergi karna semua tempat selalu beda. Semua orang yang ditemui punya kisah masing-masing yang bisa kita ambil pelajarannya atau kita nyinyirin. Sebagai manusia semakin ngerasa kecil ngerasa ga ada apa apanya, ga tau apa apa, maka apa yang harus disombongkan? :)
Jerman - Jerman Men # Berlin
Kota kedua liburan natal kita adalah kota Berlin! Penasaran kaya gimana sih Brandenburger Tor yang jadi landmarknya negara Jerman.
Tempat pertama yang kita kunjungi adalah Checkpoint Charlie. Checkpoint Charlie adalah pos perbatasan antara Berlin Timur dan Berlin Barat. Replika pos perbatasan Checkpoint Charlie diletakkan tepat ditempat bangunan aslinya dulu berada. Sejak berdirinya tembok Berlin, Presiden Amerika John F. Kennedy memerintahkan pasukannya untuk membangun checkpoint di tiga titik berbeda. Pos ini tidak hanya menjadi pembatas antara Jerman Barat dan Jerman Timur, tapi juga Amerika dan Soviet. Pada tahun 1962, Checkpoint Charlie menjadi satu-satunya pos yang digunakan untuk pemeriksaan para diplomat, jurnalis, dan orang-orang asing (non-Jerman) yang diperbolehkan menyeberang ke Berlin Timur. Mereka yang menyeberang mendapatkan visa untuk satu hari setelah menukarkan Deutsch Mark ke mata uang Jerman Timur. Di kawasan ini juga terdapat beberapa museum mengenai sejarah tembok Berlin.
Tempat selanjutnya adalah Brandenburger Tor. Sayang banget sekitar bangunan ini lagi ada perbaikan dan akan dibangun beberapa panggung untuk perayaan tahun baru jadi banyak penghalang di sana sini. Gerbang Brandenburger ini merupakan gerbang kota yang dulunya menuju kawasan kerajaan dan merupakan simbol perdamaian. Brandenburger ini terletak di kawasan Unter den Linden atau salah satu jalan yang terkenal di Berlin. Di sekitar Brandenburger terdapat beberapa tempat bersejarah. Contohnya, holocaust memorial site. Jadi, di sini terdapat satu tempat yang dulunya merupakan tempat pemakaman. Makam di sini diletakkan berundak-undak,konon katanya ini menunjukkan status dia ketika masih hidup. Kemudian ada Homosexuel Mahnmal.
Di arah yang berlawanan terdapat Berliner Dom dan Reichstag. Kita bisa mengunjungi Reichstag ini dan berkeliling di dalamnya. Namun sebelumnya harus daftar terlebih dahulu, lebih baik online beberapa hari sebelum datang karena jika antri tanpa daftar bisa menghabiskan waktu 3-5jam. Yang membuat menarik bangunan ini adalah kubahnya yang transparan. Sayang sekali waktu itu tidak sempat masuk karena belum sempat daftar huhu.
Kemudian kita mengunjungi Madame Tusauds. Patung-patung yang menyambut kita pertama kali adalah tokoh- tokoh pemerintah Jerman dan juga beberapa tokoh penting pemerintahan negara lain seperti obama. Kemudian ilmuwan ilmuwan Jerman, olahragawan Jerman, orang seni yang berasal dari Jerman , kemudian artis - artis Hollywood seperti Taylor swift , the beatles , Katt Perry , Michael Jackson dll. Di sini juga terdapat satu ruangan dimana terdapat info bagaimana cara membuat patung patung tsb.
Sore hari kita mengunjungi Berlin wall/ tembok Berlin. Tembok Berlin ini merupakan pembatas antara Jerman Barat dan Timur. Tembok pembatas ini juga dibarengi dengan pendirian menara penjaga yang dibangun sepanjang tembok ini,juga pendirian sebuah daerah terlarang, yang diisi dengan ranjau anti kendaraan. Blok Timur menyatakan bahwa tembok ini dibangun untuk melindungi para warganya dari elemen fasis yang dapat memicu gerakan-gerakan besar, sehingga mereka dapat membentuk pemerintahan komunis di Jerman Timur. Meski begitu, dalam prakteknya, ternyata tembok ini digunakan untuk mencegah semakin besar larinya penduduk Berlin Timur ke wilayah Berlin Barat, yang berada dalam wilayah Jerman Barat.
Tembok yang memiliki panjang 140km tsb kini dilukis oleh para seniman, kebanyakan menceritakan tentang bagaimana masa Jerman saat menjadi dua bagian.
Tempat selanjutnya adalah Alexander Platz, merupakan salah satu tempat terkenal di Berlin juga. Di sini terdapat salah satu Fernsehturm dan terdapat jam besar yang menunjukkan beberapa waktu di kota besar seluruh dunia, termasuk Jakarta. :)
Di Berlin ini kaya tersadar waktu kuliah ga bener-bener merhatiin tentang Sejarah Jerman yang padahal seru dan menarik banget! Mulai coba deh baca dari pemisahan negara ke dua bagian :D
Jerman - Jerman Men ! #Dresden
Libur Natal lalu, kami (Aku, Yukeu, Juni, Dina, Nita, Lela, Kang Doni) bakalan jalan jalan ke beberapa Kota di Jerman. Tapi, karena Kang Doni dan Lela udah S.A (Sarjana Aupair) dan sekarang lagi FSJ jadi jadwal liburnya ga sebanyak kita, so ayah bunda pergi bulan madu berdua ke Berlin dan kroco- kroco pergi ke Dresden, Berlin dan Hamburg.
Tujuan utama yaitu Dresden! Aku kekeuh banget ingin kesana karena setelah banyak baca kota mana yang harus aku kunjungi di Jerman salah satuny adalah Dresden, katanha cantik, tapi orang sini, too much appreciate , semua aja dibilang cantik.
Berangkat dari Munich jam 10.00 setelah sebelumnya penuh drama karena aku telat disebabkan trem mati listrik.... akhirnya kita berangkag menuju Lepizig kemudian Dresden.
Di jalan, biasa recok dan penuh perbekalan. Pukul 17.00 sampailah kita di Leipzig dan Hauptbahnhofnya keren bo', gede banget, kaya bandara gitu, karena suasana natal jadi banyak banget hiasan hiasan lampu natal yang cantik (udah ke jerman jermanan apa apa dibilang cantik) kemudian lanjut ke Dresden dan tidur di hostel.
Waktu yang kita punya di Dresden cuma satu hari, maka kita hanya mengunjungi kawasan bersejarah di Dresden ini. Tempat pertama yang kita kunjungi adalah Stadmuseum atau museum kota, pertama kita liat bangunan ini udah terpukau saking cantiknya! Bangunan tua, megah, kerasa banget eropanya! haha. Ga jauh dari museum ini ternyata berjejer bangunan bangunan megah lainnya yang ga kalah cantik. Tujuan utama di kawasan ini adalah Fraunkirche. Jadi, di kota-kota Jerman, rata-rata selalu punya Frauenkirche atau gereja dan Frauenkirche Dresden itu salah satu yang paling cantik dan harus dikunjungi. Dan memang, cantik banget! Kubah cekun warna hijau tosca dan bangunan gerejanya ini berbentuk tabung, ukiran ukiran khas bangunan Eropa , warna kuning keemasan (masakan kali ah) bener bener bikin amaze banget!Di depan Frauenkirche ini terdapat patung Martin Luther , beliau ini adalah orang yang menerjemahkan salah satu kitab ke dalam bahasa Jerman. Di sekitar Frauenkirche ini merupakan kawasan alun alun yang cukup luas, zum glück waktu kita dateng, ada dua musisi yang memainkan lagu klasik, yang satu main piano yang satu main saxophone , keren banget pokonya , makin bikin suasana makin cantik, makin jatuh cinta sama Dresden!
Kita melanjutkan perjalanan menuju Brühlsche Terasse. Sebelumnya kita melewati Weinachmarkt , jadi di Jerman setiap Natal bakal ada pasar Natal di setiap kota, dihias secantik mungkin dan menjual barang barang keperluan Natal dan juga makanan khas Natal/Winter, misalnya Glühwein , glühwein ini wein yang biasanya ada saat winter , rasanya sama seperti wine biasanya tapi lebih kuat dan lebih hangat di tenggorokan dan di perut. Di sini kita nemu mesin Photobox , haha biasa ribut dulu akhirnya kita foto! softfilenya bisa langsung dikirim ke email ga usah ngasih FD ke teteh teteh kaya di jonas.
Sampailah kita di Brühlsche Terrase atau di kenal sebagai 'Balkonnya negara Eropa'. Jadi Brühlsche Terasse ini berupa tempt pejalan kaki tapi luasssssss banget , di sisi kiri terdapat bangunan Kunsthalle im Lipiusbau yang ga kalah cantiknya sama bangunan yang lain. Brühlsche ini tepat di atas sungai Elbau , kebayang kamg gimana cantiknya , tempat pejalan kaki yang panjang dan luas banget, di sisi nya terdat bangunan megah , di sisi lain sungai Elbau yang super cantim hari itu karena meskipun dingin tapi matahari memantulkan cahayanya ke sungai Elbau ini, cantikkkkkkkk banget! Di sepanjang jalan ini banyak terdapat bangku, jadi kita di sini bisa duduk duduk dan liat sungai Elbau dan di sebrang sana merupakan Kota baru nya Dresden, bener bener pemandangan yang ga kebayar banget!
Bener- bener terus aja tarik nafas dalem, senyum, mata terus berbinar binar, terus bilang 'cantik banget' , 'subhanallah' , bener bener ahhhhh keren banget sumpah! Mirip mirip sama Praha tapi ini lebih cantik! Mungkin karena daerahnya ga jauh dari Praha makannya bagunannya mirip mirip tapi sumpah lebih cantik!
Setelah berjam jam foto haha kita melanjutkan ke Semperoper dan Zwinger tapi dari halaman belakang ,halaman depan bakal kita kunjungin sore hari. Dua bangunan ini juga ga kalah cantiknya. Bangunan megah, terus di atasnya ada banyak patung dewa dewi ditambah langit cerah bener bener makin bikin cantik!
Kita istirahat bentar di tepi sungai Elbe, sambil tidur tiduran juga, kemudian makan, isoma lah pokonya haha. Dan tetep masih terpesona , sekarang kita liat dari sisi kota baru Dresden jadi di seberang kita 'Balkonnya Eropa' dan bangunan bangunan megah tadi. Makan roti pun jadi kerasa makan steak. Naon.
Dikarenakan jadwal perjalanan kita yang cak cak cak, tadi malem baru sampe sekarang jalan jalan seharian dan nanti malem udah ganti kota lagi, akhirnya kita memutuskan lanjut istiragat dengan jalan jalan pake trem! Haha
Sore menjelang malam, kita mengunjungi Zwinger dari halaman depan. Sebelum masuk kawasan Zwinger ini, kita harus melewati sebuah jembatan kemudian menuju gerbang tinggi menjulang. Mirip di kartunlah yang bawahnya sungai ada buayanya haha. Setelah masuk kawasan Zwinger, lagi lagi kuterpukau uwuwuw. Jadi, di tengahnya itu berupa kawasan taman yang luaaaaaaas banget, ada air mancur dan taman untuk duduk duduk daaaaaan yang paling bikin takjub taman ini dikelilingi lagi lagi bangunan tua yang megaaaaaah! Dari atas bangunan ini kita bisa liat beberapa kawasan Dresden dan sore it langit bener bener cantik, perpaduan ungu dan biru bikin makin jatuh cinta sama Dresden!
Dresden ga berhenti bikin jatuh cinta,malem hari , dari sungai Elbe, kita bisa liat lampu lampu dari bangunan bangunan tua, kemudian memantul di sungai Elbe, breathtaking.
Waktu terus berlari. Kita juga harus lari karena udah saatnya naik kereta menuju Berlin!
Dresden ini merupakan kota kecil, yang banyak sekali pelajarnya atau bisa disebut juga kota pelajar. Harga makan, transport, dll di sini ga begitu mahal kaya di Munich. Bener bener makin jatuh cinta!
Dresden , one of the place you must visit before you die!